Kisah
nan tidak hamba panjangkan,
Ceritanya banyak lagi disebutkan,
Ini sekadar sahaya ringkaskan,
Kisah berperang pula diceterakan.
Ceritanya banyak lagi disebutkan,
Ini sekadar sahaya ringkaskan,
Kisah berperang pula diceterakan.
Putera
laki-lakiyang tuanya,
Ialah memangku paduka ayahandanya,
Ialah memangku paduka ayahandanya,
Perintah
negeri terserah kepadanya,
Bendahara Tun Tahir kononnamanya.
Bendahara Tun Tahir kononnamanya.
Encik
Engku Ahmad seorang anakanda,
Putera yang tengah raja berida,
Lima orang laki-laki padukan anakanda,
Sikapnya elok lakunya syahda.
Putera yang tengah raja berida,
Lima orang laki-laki padukan anakanda,
Sikapnya elok lakunya syahda.
Selang
tiada berapa lama,
Encik Engku Ahmad keluar mengembara,
Pergi belayar ke Singapura,
Sambil menghibur hati yang lara.
Encik Engku Ahmad keluar mengembara,
Pergi belayar ke Singapura,
Sambil menghibur hati yang lara.
Pelayaran
tiada berapa lamanya,
Sampailah sudah konon dianya,
Di Kampung Gelam tempat berhentinya,
Di dalam kota tempat berhentinya.
Sampailah sudah konon dianya,
Di Kampung Gelam tempat berhentinya,
Di dalam kota tempat berhentinya.
Duduk
bersama putera Sultan,
Tengku Jafar namanya tuan,
Itulah konon menjadi taulan,
Duduk di sana terlalu hairan.
Tengku Jafar namanya tuan,
Itulah konon menjadi taulan,
Duduk di sana terlalu hairan.
Sauh
pun dibongkar dengan segera,
Belayarlah sudah muda perwira,
Ke sebelah barat mencari kira,
Pergi Kemaman kononnya cetera.
Belayarlah sudah muda perwira,
Ke sebelah barat mencari kira,
Pergi Kemaman kononnya cetera.
Kata
orang empunya madah,
Ke dalam Kemaman sampailah sudah,
Di situlah berhenti muda yang indah,
Sultan Terengganu punya perintah.
Ke dalam Kemaman sampailah sudah,
Di situlah berhenti muda yang indah,
Sultan Terengganu punya perintah.
Tiada
berapa lama antara,
Sampai di Kemaman lalu terkira,
Dapatlah pakatan dengan segera,
Hendak melanggar Pahang segera.
Sampai di Kemaman lalu terkira,
Dapatlah pakatan dengan segera,
Hendak melanggar Pahang segera.
No comments:
Post a Comment