Tuesday, 27 August 2013

syair perang

Kisah nan tidak hamba panjangkan,
Ceritanya banyak lagi disebutkan,
Ini sekadar sahaya ringkaskan,
Kisah berperang pula diceterakan.

 Putera laki-lakiyang tuanya,
Ialah memangku paduka ayahandanya,
Perintah negeri terserah kepadanya,
Bendahara Tun Tahir kononnamanya.

Encik Engku Ahmad seorang anakanda,
Putera yang tengah raja berida,
Lima orang laki-laki padukan anakanda,
Sikapnya elok lakunya syahda.

Selang tiada berapa lama,
Encik Engku Ahmad keluar mengembara,
Pergi belayar ke Singapura,
Sambil menghibur hati yang lara.

Pelayaran tiada berapa lamanya,
Sampailah sudah konon dianya,
Di Kampung Gelam tempat berhentinya,
Di dalam kota tempat berhentinya.

Duduk bersama putera Sultan,
Tengku Jafar namanya tuan,
Itulah konon menjadi taulan,
Duduk di sana terlalu hairan.

Sauh pun dibongkar dengan segera,
Belayarlah sudah muda perwira,
Ke sebelah barat mencari kira,
Pergi Kemaman kononnya cetera.

Kata orang empunya madah,
Ke dalam Kemaman sampailah sudah,
Di situlah berhenti muda yang indah,
Sultan Terengganu punya perintah.

Tiada berapa lama antara,
Sampai di Kemaman lalu terkira,
Dapatlah pakatan dengan segera,
Hendak melanggar Pahang segera.



 

 

No comments:

Post a Comment